ingatkah pada saat kita itu?
para gadis kecil bodoh yang masih menatap dunia dengan canda riang dan senyum tawa
lugu dan naïf, haha..
dari suatu tempat di sudut kota
menatap sepenggal langit tuk membagi cerita , membagi rasa
bersama merajut harapan dan asa
masa kecil yang begitu sempurna
lalu mulai menempuh jalan kita masing-masing
timbul skeptis, ya.
tetapi walaupun kerasnya hidup perlahan memudarkan tawa kita, jalinan itu pernah ada dan selamanya menjadi tanda yang kuat terjaga
mengapa engkau harus terhenti sayang?
dan mengapa sedemikian?
kau mengoyakkan janji yang selama ini kita jadikan dinding ketegaran
tak perlu kau sadarkan aku tentang pilunya kehilangan
aku pun tak lagi mau merasakan
kepergianmu dan pedih yang kau sisakan
tapi mungkin akan kuselami inspirasi perjuangan yang kau bagikan
Tuhan telah menggariskan semuanya, mungkin tak slalu kita bersama
Namun orang bijak berkata seiring melemahnya pancaindera maka indera-indera lain akan menguat yakni kenangan akan orang yang dicintai
aku mulai memahaminya,
kau bukanlah sekadar bagian dari yang lalu
ini takkan kuakhiri dengan tangis atau kelu
masih kusimpan kebahagiaan kita–sebagai fondasi
yang akan membangun kembali mimpi-mimpi itu
Selamat jalan, Oline.. Beristirahatlah dalam damai.
No comments:
Post a Comment