Blog ini cuma sebuah laku bacalah, bukan bacakanlah.

Sebab bisikan selalu jatuh lembut di telinga, tak seperti teriak yang menghantam pekak.
Tidak seperti gema yang menggelantah dengan dobrakan gelora, melainkan lebih ingin gaungnya pribadi dan dadi abadi.
Untuk disimpan di dalam batin, bagai bersemedi di dalam nadi.

Makna bersembunyi pada selumbar-selumbar semantik, pada pendar-pendar punktuasi. Walaupun ia akan dijumpai bilamana dicari.

glory of love

For mein glouie, quoted Bob Dylan's song:

ssssssssssssssssssssddddsssssssssssssssssssssssssssssssssshhggs


I gagged twice, doubled, tears blinding my sight
My mind it was mangled, I ran into the night 
Leaving all of love's ashes behind me.

The wind knocks my window, the room it is wet
the words to say I'm sorry, I haven't found yet.

I think of her often and hope whoever she's met
will be fully aware of how precious she is.

ssssssssssssssssssssddddsssssssssssssssssssssssssssssssssshhggs



Dank schlietssen.

untuk ketetapan. untuk kelegaan, untuk pembebasan. 
untuk sulaman-sulaman abadi kebahagiaan. 
pula untuk semua keajaiban dalam wujud pengalaman kebersamaan.
untuk mengajakku merasakan keutuhan sampai aku bisa belajar menjaga keseimbangan sendiri.

serta untuk sebuah rumusan, 
bahwa ikatan paling kuat saat tidak erat dan tak kasat.


sedikit mengutip surat Mochtar Lubis (to his dearest Hally).....
I miss you, I miss our evenings mornings and nights.
But I feel also very sure we will have them back, even better.


Til we meet again. In another different life.

260604 * 260610
 
Love, ever yours.