Blog ini cuma sebuah laku bacalah, bukan bacakanlah.

Sebab bisikan selalu jatuh lembut di telinga, tak seperti teriak yang menghantam pekak.
Tidak seperti gema yang menggelantah dengan dobrakan gelora, melainkan lebih ingin gaungnya pribadi dan dadi abadi.
Untuk disimpan di dalam batin, bagai bersemedi di dalam nadi.

Makna bersembunyi pada selumbar-selumbar semantik, pada pendar-pendar punktuasi. Walaupun ia akan dijumpai bilamana dicari.

December 26, 2007

litany, symphony, pity

* andante tranquillo , p
creer credere credidi
creer credere credidi

creer credere credidi

Every single step I do,
belongs to you.
But now I can’t walk any further.

* poco piu moso , mp

creer credere credidi

Nightmares were shuddered me.
You’re supposed to be here.
Come back. At once.
Don't be unsure.


Someone here handed me guided me.
Preach me for a long time.
I found it's hard to stay away.


And I want you to know this.
You couldn’t blame me
about which solution I choose
to fix what you’ve broken.

You couldn’t avoid me.

* legato , f
creer credere credidi


Knight of Light, tell me about Salzburg.
How cold the weather? What their women wear?
Do they mark love as overrated?


* staccato , ff

creer credere credidi
creer credere credidi
creer credere credidi

creer credere credidi

You’ve given me your word,
then I promise never doubt
.

* poco meno moso , mf
creer credere credidi

Snow is falling and I keep praying.

* lento , pp
creer credere credidi
creer credere credidi
creer credere credidi

Wishing I could hear your voice again.
Wishing you were somehow here again.


* poco rit ..
creer credere credidi
creer credere credidi

just tired to pretend

§ DASAR TEORI

Falsafah ilmu semantik :
Identitas
ialah sikap dan perilaku seseorang di hadapan orang lain
Karakter
ialah sikap dan perilaku seseorang di saat ia seorang diri

§ HIPOTESIS SEMENTARA

Manusia itu memang hipokrit, huh.?
Pantaslah para aktor selalu dipuja dan teriakan demonstran siasia saja.

§ LANGKAH KERJA

Ibarat dua orang wanita yang saling bersilahturahmi dan bergunjing satusamalain sesaat kemudian.
Ibarat pengusaha yang bersulang pada hari ulangtahun relasinya, juga pada hari pemakamannya.
Dengan rumusan sederhana: bibir tersenyum walaupun hati mencaci

§ DATA PENGAMATAN

Berikut beberapa data yang telah dihimpun berupa fakta dan sejumlah opini publik
- Kepala Komisi Peradilan diadili
- Para pemuda melupakan Hari Sumpah Pemuda
- Pemuka agama disekap
- Isu neokolonialisme
- Pendidikan sebagai industri komersial
- Veteran perang berstatus gelandangan
- Eksploitasi warisan budaya
- Teroris berkewarganegaraan negara non-komunis
- Karya seni tak bernilai makin marak dipasarkan
- Sejumlah kasus penipuan
- Semua orang menyukai drama

§ PERTANYAAN ANALISIS

1. Kepada siapakah kita harus percaya?
2. Di akhir hari, akankah tercapai tujuan kita?

§ KESIMPULAN

Simpulkan sendiri. Sesuka Anda :))

§ DAFTAR PUSTAKA

Kajian inspirasi dari Thio Wiyanto (’improvisasi sah, tapi orang sering kebablasan!’)
This is for you, terima kasih mas...

December 9, 2007

tragic in rain (train)

Ketika tetesan hujan dan terpaan angin menyambut dalam kegamangan. Seolah tlah lama menanti untuk menangkap ratapan, serta mendaraskan kepiluan.

Nada nada sepiku bersatu dengan deru angin. Aku meringkuk pada penyangkalan. Membaurkan hujan dan tangis di sudut mata. Tengadahkan kepala membasuh galau jiwa.

Hujan terasa tajam menusuk belikat. Memadamkan hasrat yang masih tertinggal. Utuh mempertanyakan dirinya. Mungkin bersama seberkas cahaya mentari di langit hitam.

Bingkisan sebuah hati yang lepas disanggut prasangka. Perkara para hipokrit yang tak ubahnya dari insan kelas rendah. Akankah masih dapat aku berkaca pada pendar pelangi? Namai itu asa.
.

i am dust

life is a just ,
suck is a must ,
pain comes like a rust ,
even love can give a hurt ,
luxury become a lust ,
perfection is nothing but a bust ,
but in the name of hope we trust

December 4, 2007

forlorn hope

derak roda kehidupan sesekali menyentaknya.
saat itu, kesadaran menyergap : keadaannya.


---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------


pekerjaannya stagnan, kekuatannya labil, impiannya semu, kebahagiannya luput, optimismenya membuncah, sedetik kemudian buyar di hadapannya. ia tercengang.

sekelebat tawa berima ironi dalam pikirannya. tapi ternyata, ini bukan lelucon. jalinan masalah telah membentuk barikade terselubung.

perlahan ia selami dinamikanya, lebih jujur.
selalu terbebani melakukan segala hal. karena beban itu TERUSTERUS melekat dekat dengannya. menghimpitnya.

aku SUDAH bisa cukup tegar dalam kesendirian, tak perlu satu lagi orang konyol membuntut di belakang, hanya menjadi tambahan beban, batinnya.

selebihnya, muncul pemahaman.
yang memanusiawikan dirinya.



-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

derak roda kehidupan sesekali menyentaknya.
saat itu, kesadaran menyergap : ia tidak akan pernah sama lagi.