Blog ini cuma sebuah laku bacalah, bukan bacakanlah.

Sebab bisikan selalu jatuh lembut di telinga, tak seperti teriak yang menghantam pekak.
Tidak seperti gema yang menggelantah dengan dobrakan gelora, melainkan lebih ingin gaungnya pribadi dan dadi abadi.
Untuk disimpan di dalam batin, bagai bersemedi di dalam nadi.

Makna bersembunyi pada selumbar-selumbar semantik, pada pendar-pendar punktuasi. Walaupun ia akan dijumpai bilamana dicari.

November 28, 2007

shelter

n o t e : June26, 2004

Y’re the healing of my grief
Y’re the center of my turn
Y’re the blessing of my joy
Y’re the breath in my strength
Y’re the reason of my smile
Y’re the art of my passion
Y’re the sunshine in my cold
Y’re the ever of my never
Y’re the song of my hope
Y’re the meaning of my life
Y’re the final of my ALL
[ Poem for THEOWNER of my Heart - ]

If there’s a word
that probably help me
to be alive at this moment
I’ll hear it from you

in memoriam

ingatkah pada saat kita itu?
para gadis kecil bodoh yang masih menatap dunia dengan canda riang dan senyum tawa
lugu dan naïf, haha..

dari suatu tempat di sudut kota
menatap sepenggal langit tuk membagi cerita , membagi rasa
bersama merajut harapan dan asa
masa kecil yang begitu sempurna

lalu mulai menempuh jalan kita masing-masing
timbul skeptis, ya.
tetapi walaupun kerasnya hidup perlahan memudarkan tawa kita, jalinan itu pernah ada dan selamanya menjadi tanda yang kuat terjaga

mengapa engkau harus terhenti sayang?
dan mengapa sedemikian?
kau mengoyakkan janji yang selama ini kita jadikan dinding ketegaran
tak perlu kau sadarkan aku tentang pilunya kehilangan
aku pun tak lagi mau merasakan
kepergianmu dan pedih yang kau sisakan
tapi mungkin akan kuselami inspirasi perjuangan yang kau bagikan

Tuhan telah menggariskan semuanya, mungkin tak slalu kita bersama
Namun orang bijak berkata seiring melemahnya pancaindera maka indera-indera lain akan menguat
yakni kenangan akan orang yang dicintai

aku mulai memahaminya,
kau bukanlah sekadar bagian dari yang lalu
ini takkan kuakhiri dengan tangis atau kelu

masih kusimpan kebahagiaan kita–sebagai fondasi
yang akan membangun kembali mimpi-mimpi itu
Selamat jalan, Oline.. Beristirahatlah dalam damai.

November 26, 2007

Q for life

inilah pertanyaan-pertanyaanku untuk kehidupan

Datang dan pergi. Bertanya dan menjawab. Sesaat dan menyentuh.

Mereka semua selalu benar. Tetapi haruskah meniadakan ketiadaan?
Mustikah menegaskan hujan?
Haruskah mengingkari ingkar?
Mustikah memastikan kepastian?

Keterbatasan yang sempurna. Kesempurnaan yang terbatas.
Menerima bahwa hidup ialah sesuatu yang tiada.
Tentang pembebasan. Tentang kerinduan. Tentang dusta. Tentang kesetiaan.

Simpan semua cerita yang dibisikkan langit. Biar menjadi rahasia hatimu sendiri, simpanlah itu, jangan biarkan orang lain mengerti dan menyadarinya.
Hari-hari. Berjalan sangat lambat.

Adakah sebuah hubungan yang terjalin mesti dinamai? Hingga kehidupan berjalan sebagaimana mestinya? Tidak cukupkah hanya dengan menyebutnya bisu saja?

Sebuah pemaknaan klasik yang sesungguhnya aku hindari untuk memaknai.

Tak bolehkah aku berhenti sejenak?

Selamat datang abadi, bersediakah kau mengambil sunyi ini…? [ ]


Dikutip dari :
K A L S I T A / MuSHG
sebagai kata-kata terbaikmu bagiku

not at all

ga semua pertanyaan bisa dijawab // ga semua perasaan bisa diungkapkan // ga semua kepedihan bisa dikikis // ga semua impian bisa terwujud // ga semua kegundahan bisa dihilangkan // ga semua masalah punya solusi // ga semua tekanan bisa diatasi // ga semua kekosongan bisa diisi // ga semua keputusan tepat // ga semua peraturan bermutu // ga semua kesalahan mutlak bisa dihakimi // ga semua pelajaran bisa dipahami // ga semua perjuangan dihargai // ga semua kisah berakhir bahagia // ga semua kekecewaan bisa dihapus // ga semua persahabatan sempurna // ga semua mimpi menyesatkan // ga semua kepercayaan bisa dijaga // ga semua ketulusan bisa diselami // ga semua tawa bisa terulang // ga semua pencarian mendapatkan // ga semua penghiburan memberi arti // ga semua luka bisa terobati // ga semua cinta berbalas // ga semua penantian sia-sia // ga semua orang bisa mengerti //